Langsung ke konten utama

Postingan

Hari Setelah Akad

 HARI SETELAH AKAD! Sosok suami yang selalu kubanggakan 🙂
Postingan terbaru

Memulai Hari yang Baru

Pagi ini mentari tampaknya masih ragu untuk datang. atau mungkin dia masih malu karena ulahnya kemarin tak juga menemuiku, padahal aku telah memintanya datang di hari spesial itu. Hari itu sudah dipastikan akhirnya sang pujaan hati yg kunanti datang, menjemputku untuk kembali pulang.  Pulang pada hatinya, pelabuhan terakhir yang selalu kurindukan.  In shaa Allah, sah. 

JIKA JADI AKU

apa jadinya jika kau ada diposisiku?dengan sekuat tenaga memposisikan diri uttuk merasa pantas denganmu. apa jadinya jika kau ad adi posisiku? bertahun tahun menantinya namun tiba tiba kau datang memberi pengakuan, yg suatu saat bisa saja mengoyahkan. tak apa jika memang harus begitu, namun sejatinya aku juga wanita, walau dengan segala sikap tegasku dan sifat acuhku, hatiku tetap bertahan untuknya. dan untuk kamu, mungkinkah kau goyah dengan ujian kecil ini? aku menghormatimu, dan aku menghargainya. tapi tak bisakah kalian mencoba jadi aku? apa yang akan kau lakukan jika jadi aku? tak apa aku mengerti kamu, aku pun tak menyalahkan pengakuanmu. memang cinta itu masalah fitrah, kita tak tau kepada siapa hati ini jatuh, namun kita masih bisa memilih kan? baiklah sudah, jika aku jadi kau mungkin, aku hanya akan diam. berdoa kepada Tuhan. semoga lelakimu menjadi milikku. baiklah, kuakui dibalik sifat diamku, aku terusik, terus terbayang. tapi biarlah kupasrahkan saja. biarlah,

Kembali ke Halaman 1

Jika kita diberi satu kesempatan untuk memutar kembali waktu. Apa yang akan kau ubah? Jika aku diberi kesempatan untuk memutar kembali waktu, maka aku akan mengubah waktu dimana pertama kali aku tersenyum padamu. mungkin, jika saja aku tak tertarik hati untuk tersenyum padamu, jika saja kuhiraukan tatapan tajammu. apa semua akan tetap akan berakhir seperti ini? Maukah kau mencoba kembali ke peristiwa itu? melakukan nya sekali lagi untukku? Ayo, Kita kembali kehalaman 1 dimana cerita kita hanya sampai pada hari itu.. tak ada lagi pertemuan, tak ada perbincangan, tak ada saling tebar senyuman. dan bisakah kau tahan keinginanmu untuk menghubungiku? Aku ingat, ingat sekali awal kau datang menghubungiku, terasa manis. Sungguh manis untuk diingat. Apa kau juga ingat? saat kau bilang mengagumi senyumku? akupun sebenarnya menggagumi senyummu. senyummu yang ternyata sampai saat ini masih menggodaku untuk menggingatmu. Iya aku ingat, saat pertama kita bertemu untuk kedua kalinya, pe

Mimpi Kamu.

Kisah ini untuk keadaan sebulan yang laluuu Semalam aku mimpi kamu, sudah tiga hari berturut turut kamu datang dalam mimpi. entah untuk apa tujuannya. katanya jika kita mimpi tentang seseorang itu bisa karna dua sebab, Sebab pertama karena kita rindu, sebab kedua karena dia rindu. Ntahlah… Mimpi, kata temanku ismi, mimpi hanya hiburan. yg datang hanya sekedar untuk menyapa, yang datang, hanya untuk melempar senyum dengan mulut tanpa melempar kata. Dia, dalam mimpi saya hanya seperti itu. Datang, lewat, senyum lalu pergi, selamanya. Dalam mimpi,  ingin menyapamu tapi dia pergi ketika mulut saya masih terkunci. "Dan bagiku, mimpi itu hanya bunga tidur. dan mungkin bermimpi tentangmu itu hanya pengobat rindu ketika tak mampu bertemu." Mimpi, iya menyenangkan bertemu kamu dalam mimpi. HARAPAN “Pembual paruh waktu, pemimpi kelas kakap” ini kata Ikal tentang Arai di film Sang Pemimpi. Mungkin, menurut Ikal, mimpi adalah hal yang bisa diwujudkan. Membawa alam bawah sa

Kebodohanku ...

Rinduuu Angan terus berfikir bagaimana bisa aku berjalan menjauh dari sosokmu, padahal sampai detik ini pun harapan untuk memilikimu semakin tinggi. Bayangkan saja dengan semua hal - hal yang tak mungkin ini, aku masih tetap bertahan menunggu, berharap kau menoleh ke arahku, memberikan lagi hal hal yang selalu kurindukan. Senyummu, wajah hangatmu, suaramu. Hingga akhirnya kuberanikan diri menemui mu sekali lagi, tak mengubris hati yang pernah kau patahkan. Lagi lagi karna kebodohanku. Di pertemuan kita malam itu, angin berhembus cukup kencang, tidak cerah, tidak juga hujan. Di pertemuan kita malam itu, Senyummu semakin menawan, menarik kedua sisi bibirku untuk tersenyum pula Tapi sayangnya, ku fikir, Seyummu tetap juara. Di pertemuan kita malam itu kutemukan lagi sisi lainmu, tingkahmu yang menurutku lucu, ya saat kau dengan gagahnya bilang ingin sesuatu yang pedas, tapi benar, senjata makan tuan itu ada.. Kau kepedasan, dengan porsi sebesar itu hahaha terimakasih kenangan,